Tangerang Selatan – Proses pembelajaran tatap muka (PTM) di Tangerang Selatan (Tangerang) dibagi menjadi dua lapis untuk mencegah peningkatan kasus Covid19 akibat mutan Omicron.
Semakin tingginya kasus Covid-19 di wilayah Indonesia membuat Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tangerang Selatan mengambil langkah cepat untuk membatasi kembali penyelenggaraan PTM 100%. Disdik kini membagi PTM menjadi dua sesi. Hal itu diungkapkan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat dihubungi media, Selasa (18/1/2022) dilansir beritasatu.com.
“Untuk mencegah penyebaran Omicron, PTM 100% yang kita selenggarakan ini kita bagi dalam dua sif di mana setengah masuk pagi, setengahnya lagi masuk siang,” ungkap Benyamin.
Benyamin juga dengan tegas menyebut yang boleh menjalankan proses PTM adalah sekolah dengan kasus nol Covid-19 baik itu varian Delta maupun Omicron.
“Alhamdulillah sejauh ini belum ada sekolah yang siswa atau guru terpapar Covid-19. Ini berdasarkan laporan dari Disdik, dan kita berharap tidak ada warga sekolah yang terpapar Covid-19 karena kita ingin proses belajar mengajar terus berlangsung tapi dengan pengawasan ketat,” tambahnya.
Benyamin menegaskan pihaknya akan langsung memhentikan proses PTM bila memang ditemukan kasus warga sekolah yang terpapar Covid-19.
“Kalau memang kita temukan maka proses PTM-nya akan kita hentikan, dan semua kembali menjalani pembelajaran daring. Dan oleh sebab itu, kita tetap harapkan semuanya disiplin, jangan buka dulu lapangan olahraga dan kantin, Masuk Senin sampai Jumat dan Sabtu-Minggu kelas harus dibersihkan dan disemprot disinfektan,” tandasnya.(*/cr2)