Harga minyak mentah dunia turun sekitar 2% pada penutupan perdagangan Rabu, setelah sempat menembus kisaran US$ 83 per barel. Turunnya harga minyak dipicu kenaikan stok minyak mentah AS.
Harga minyak mentah Brent sempat menembus US$ 83,47 per barel, tertinggi sejak Oktober 2018, tetapi akhirnya ditutup melemah 1,79% ke US$ 81,08 per barel.
WTI sempat naik ke US% 79,78 per barel, tertinggi sejak November 2014, sebelum ditutup melemah 1,9% ke US% 77,43 per barel.
Pada perdagangan pagi ini di Asia, Brent turun 0,05% ke US$ 81,04. WTI turun 0,37% ke US$ 77,14.
Stok minyak mentah AS naik sebesar 2,3 juta barel pekan lalu, meleset jauh dari ekspektasi penurunan 418.000 barel yang diperkirakan Kementerian Energi AS.
Produksi AS naik ke 11,3 juta barel per hari, menunjukkan pemulihan dari penghentian produksi akibat cuaca buruk sebulan lalu.
Harga minyak mentah menguat akhir-akhir ini berkat keputusan OPEC+ mempertahankan kenaikan produksi. OPEC+ pada Juli lalu setuju untuk menambah produksi minyak sebesar 400.000 bph per bulan hingga April 2022, dalam rangka mengurangi kesepakatan pemangkasan produksi minyak 5,8 juta bph yang terpaksa diambil karena lemahnya permintaan akibat pandemi. (*/cr2)
Sumber: beritasatu.com